Selasa, 13 April 2010

modal auxelaries

Kata kerja jenis ini adalah kata kerja yang membantu verbs (kata kerja) menyatakan beberapa arti seperti KEMAMPUAN, IJIN, KEMUNGKINAN, KEWAJIBAN (sesuatu yang merupakan keharusan)

Salah satu dari helping verbs, adalah modal auxiliaries atau modals, seperti can, could, may, might, must, ought to, shall, should, will, dan would, tidak berubah bentuk untuk beberapa subject. Untuk contoh, cobalah mengganti salah satu modal auxiliaries dengan menggunakan modal can dengan beberapa subjects dibawah ini.
I
you (singular)
he
we can write well.
you (plural)
they

Menggunakan Can dan Could

modal auxiliary can digunakan untuk

* untuk mengekspresikan kemampuan (dalam arti mampu melakukan sesuatu atau mengetahui bagaimana melakukan sesuatu):
He can speak Spanish but he can’t write it very well.
* untuk ekspresi izin (dalam arti yang diperbolehkan atau diizinkan untuk melakukan sesuatu):
Can I talk to my friends in the library waiting room?
* untuk mengungkapkan kemungkinan teoretis:
American automobile makers can make better cars if they think there’s a profit in it.

modal auxiliary could digunakan untuk

* untuk mengekspresikan kemampuan di masa lalu:
I could always beat you at tennis when we were kids.
* untuk mengungkapkan izin di masa lalu atau masa depan :
Could I bury my cat in your back yard?
* mengungkapkan kemungkinan sekarang:
We could always spend the afternoon just sitting around talking.
* mengungkapkan kemungkinan atau kemampuan dalam keadaan kontingen:
If he studied harder, he could pass this course.

Dalam mengekspresikan kemampuan, can dan could sering juga menyiratkan kesediaan: Can you help me with my homework?

Can versus May

auxiliary verb can dapat digunakan untuk mengekspresikan izin atau tidak — “Can I leave the room now?” ["I don't know if you can, but you may."] — tergantung pada tingkat formalitas teks atau situasi. Seperti dikatakan Theodore Bernstein dalam The Careful Writer, “seorang penulis yang memperhatikan sopan santun akan mempertahankan pembedaan tradisional: bisa untuk kemampuan atau kekuatan untuk melakukan sesuatu, mungkin untuk izin untuk melakukannya.

Pertanyaannya adalah pada tingkat aman apa Anda dapat mengabaikan “sopan santun.” Merriam-Webster’s Dictionary, edisi kesepuluh, mengatakan pertempuran sudah berakhir dan kata can dapat digunakan dalam hampir semua situasi untuk mengungkapkan atau meminta izin. Kebanyakan berwenang, bagaimanapun, menyarankan ketat kepatuhan terhadap perbedaan, paling tidak dalam situasi formal.

Authority: The Careful Writer oleh Theodore Bernstein. The Free Press: New York. 1998. p. 87.

Menggunakan May dan Might

ada dua dari berbagai masalah modal auxiliaries adalah may dan might. Ketika digunakan dalam konteks pemberian atau meminta izin, might adalah bentuk past tense dari may. Might jauh lebih tentatif daripada may.

* May I leave class early?
* If I’ve finished all my work and I’m really quiet, might I leave early?

Dalam konteks mengungkapkan kemungkinan, may dan might yang dipertukarkan bentuk present dan future form dan might + have + past participle adalah past form:

* She might be my advisor next semester.
* She may be my advisor next semester.
* She might have advised me not to take biology.

Hindari kemungkinan rasa membingungkan dengan “can” dengan implikasi “might“, bahwa situasi hipotetis pada kenyataannya tidak terjadi. Untuk contoh, katakanlah telah terjadi kecelakaan helikopter di bandara. Dalam laporan awal, sebelum semua fakta berkumpul, seorang penyiar bisa mengatakan bahwa pilot”may have been injured.” Setelah kami menemukan bahwa pilot sebenarnya baik-baik saja, penyiar sekarang dapat mengatakan bahwa pilot “might have been injured” karena itu adalah sebuah situasi hipotetis yang belum terjadi. contoh lainnya: tubuh telah diidentifikasi setelah begitu lama oleh seorang detektif. Dilaporkan bahwa”without this painstaking work, the body may have remained unidentified.”

Menggunakan Will dan Would
Dalam konteks tertentu, will dan would dapat praktis dipertukarkan, tetapi ada perbedaan. Perhatikan bahwa bentuk kontrak ‘ll sangat sering digunakan untuk will.

Will dapat digunakan untuk menyatakan kesediaan:

* I’ll wash the dishes if you dry.
* We’re going to the movies. Will you join us?

Ini juga dapat menyatakan niat (terutama pada orang pertama):

* I’ll do my exercises later on.

dan prediksi:

* spesifik: The meeting will be over soon.
* timeless: Humidity will ruin my hairdo.
* habitual: The river will overflow its banks every spring.

Would juga dapat digunakan untuk menyatakan kesediaan:

* Would you please take off your hat?

Ini juga dapat menyatakan desakan (agak jarang, dan dengan tekanan yang kuat dari kata “would”):

* Now you’ve ruined everything. You would act that way.

dan karakteristik kegiatan:

* customary: After work, he would walk to his home in West Hartford.
* typical (casual): She would cause the whole family to be late, every time.

dalam main clause, would dapat mengungkapkan makna hipotetis:

* My cocker spaniel would weigh a ton if I let her eat what she wants.

terakhir, would dapat mengekspresikan rasa probabilitas:

* I hear a whistle. That would be the five o’clock train.

menggunakan Used to

Auxiliary konstruksi verba used to digunakan untuk menyatakan suatu tindakan yang terjadi di masa lalu, mungkin lazim, tapi sekarang tidak lagi tindakan lazim terjadi:

* We used to take long vacation trips with the whole family.

Ejaan kata kerja ini merupakan masalah bagi sebagian orang karena akhiran “-ed” menghilang secara alamiah dalam berbicara: “We yoostoo take long trips.” Tapi seharusnya tidak menghilang secara tertulis.Di sini ada pengecualian, meskipun ketika auxiliary dikombinasikan dengan auxiliary lainnya, past tense dibawa oleh auxiliary baru dan akhiran “-ed” dimasukan. Hal ini akan sering terjadi dalam interogasi:

* Didn’t you use to go jogging every morning before breakfast?
* It didn’t use to be that way.

Used to juga dapat digunakan untuk menyampaikan arti terbiasa atau akrab dengan sesuatu:

* The tire factory down the road really stinks, but we’re used to it by now.
* I like these old sneakers; I’m used to them.

Used to baik digunakan untuk penggunaan sehari-hari, tetapi tidak mempunyai tempat dalam akademis formal atau teks.

diterjemahkan dari:
http://grammar.ccc.commnet.edu/GRAMMAR/auxiliary.htm

adjective clause

Adjective Clause dinamakan juga RELATIVE CLAUSE yaitu Clause (anak kalimat) yang digunakan/berfungsi sebagai adjective yang menerangkan keadaan noun atau pronoun.
Contoh:
• I have read the book (that) you just mentioned.Main Clause: I have read the book.
Subordinate Clause: (that) you just mentioned.
Anak kalimat menerangkan kata benda the book, disebut dengan Adjective Clause
• The lesson (that) she is learning is very difficult.Main Clause: The lesson is very difficult.
Subordinate Clause: (that) she is learning.
Berdasarkan pada the Antecedent yang ditunjuk oleh introductory words (kata-kata pendahulunya), Adjective Clause dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Relative Pronoun
• Kata Ganti Orang
Kata Penghubung yang digunakan adalah : Who, Whom, Whose, That
Fungsi :
a. Subjek:
- He paid the money to the man who / that had done the work
b. Objek Kata Kerja:
- He paid the man whom/that he had hired.
c. Objek Kata Depan:
- He paid the man from whom he had borrowed the money.
d. Kata Ganti Kepunyaan:
- This is the girl whose picture you saw.
• Benda, BinatangKata Penghubung yang digunakan adalah: Which, thatFungsi:a. Subjek:
- Here is a book which/that describes animals.
b. Objek Kata Kerja:
- The chair which/that he broke is being repaired.
c. Objek Kata Depan:
- She was wearing the coat for which she had paid $2,00.
2. Relative Adverbs
• WaktuKata Penghubung yang digunakan: when- This is the year when the Olympic Games are held.
• TempatKata Penghubung yang digunakan: where- Here is the house where I live.
• AlasanKata Penghubung yang digunakan: when- Give me one good reason why you did that.
_________________________
1. Relative Pronoun
Yaitu Adjective Clause dengan memakai kata penghubung Relative Pronoun.
• The boy is called Bob. He gave me a present.
o The boy who gave me a present is called Bob. atau
o The boy who is called Bob gave me a present.
Beberapa contoh Adjective Clause lainnya:
• The boy whose radio was stolen is a student.
• The girl whom I gave a special reward is a bright student.
• The bike which I borrowed last week was sold.
2. Relative Adverb
Pelajaran tentang ini dibahas lebih lengkap pada Relative Clause. Hal-hal yang perlu ditambahkan di sini, yaitu:
• Kata Why (yang menunjukkan alasan) yang menjadi Adverb penghubung, mungkin (kadang-kadang) dapat digantikan dengan that atau kadang-kadang dapat dihilangkan dalam kalimat.- The reason (that) I came should be obvious to you.
- The reason (why) I came should be obvious to you.
- The reason I came should be obvious to you.
• When atau Where Bering dapat Baling ditukarkan dengan Preposition yang menunjukkan tempat (a preposition of Place) ditambah dengan Which.- The small town in which (= where) I was born has grown to a large metropolis.
- The day on which (= when) they were to leave finally arrived.
Kadang-kadang that dapat menggantikan where atau when.
• The day that (or when, on which) the trial was to take place was a stormy one.
• Please suggest a good place that (or where) we can meet
Beberapa Hal Penting yang Berkaitan dengan Adjective Clause
• Perubahan dari Adjective Clause menjadi Adjective Phrase.
o Adjective Clause dapat dirubah menjadi Adjective Phrase yang menjelaskan noun tanpa ada perubahan arti kalimat.
o Hanya Adjective Clause yang mempunyai subjek pronoun: who, which atau that yang dapat dirubah menjadi Adjective Phrase.
o Adjective Clause dengan subjek: whom tidak dapat dirubah menjadi Adjective Phrase.Perhatikan Contoh berikut:a. Adjective Clause* The girl who is sitting next to me is Lisa.
==> The boy is playing the piano is Bent.
b. Adjective Phrase
* The girl sitting next to me is Lisa.
==> The boy playing the piano is Bent.
• Cara mengubah Adjective Clause menjadi Adjective Phrase.(1) Subjek pronoun dan verb be dihilangkan.* Adjective Clause: The man who is talking to Taylor is from Japan.
* Adjective Phrase: The man talking to Taylor is from Japan.
* Adjective Clause: The ideas which are presented in that book are interesting.
* Adjective Phrase: The ideas presented in that book are interesting.
* Adjective Clause: Ali is the man who is responsible for preparing the budget.
* Adjective Phrase: Ali is the man responsible for preparing the budget.
* Adjective Clause: The books that are on the shelf are mine.
* Adjective Phrase: The books on the shelf are mine.
(2) Jika tidak ada verb be dalam Adjective Clause, seringkali subjek pronoun dapat dihilangkan dan mengubah kata kerja dalam Clause itu menjadi bentuk -ing.
* Adjective Clause: English has an alphabet that consists of 26 letters.
* Adjective Phrase: English has an alphabet consisting of 26 letters.
* Adjective Clause: Anyone who wants to come with us is welcome.
* Adjective Phrase: Anyone wanting to come with us is welcome.
• Seringkali Adjective Clause digunakan dalam pola: noun + of which. Pola ini terutama digunakan untuk tulisan bahasa Inggris resmi (formal written English). Dalam pola ini biasanya Adjective Clause menerangkan “sesuatu”.* We have an antique table. The top of it has jade inlay.
o We have an antique table, the top of which has jade inlay.
o We toured a 300-year-old house. The exterior of the house consisted of logs cemented with clay.
o We toured a 300-year-old house, the exterior of which consisted of logs cemented with lay.
• Adjective Clause sering digunakan untuk mengungkapkan kuantitas dengan of. Ungkapan kuantitas mendahului pronoun, dan hanya whom, which, dan whose yang digunakan dalam pola ini.Ungkapan kuantitas dengan “of” antara lain: some of, none of, both of, one of, many of, two of, all of, each of, most of, dll.* There are 20 students in my class. Most of them are from the Outside Java.
–> There are 20 students in my class, most of whom are from the Outside Java.
* He gave several reasons. Only a few of them were valid.
–> He gave several reasons, only a few of which were valid.
• Tanda Baca pada Adjective ClausesPedoman umum dalam Tanda Baca pada Adjective Clauses yaitu:
o Jangan menggunakan tanda koma bila Adjective Clause diperlukan untuk mengidentifikasi noun yang dijelaskan olehnya.
o Gunakanlah tanda koma bila Adjective Clause hanya berfungsi untuk memberi informasi tambahan dan tidak dimaksudkan untuk mengidentifikasi noun yang dijelaskan olehnya.
 Henry whose wife works at a bank came to my house yesterday.
 Alex, whose wife works at a bank, came to my house yesterday.
Keterangan:
Contoh pertama menggambarkan bahwa Henry memiliki lebih dari 1 istri. Pada kalimat tersebut pembicara ingin mengindentifikasikan istrinya yang bekerja di Bank, bukan yang lainnya.
Sedangkan pada kalimat kedua, kita sudah jelas, kalau Alex memiliki hanya 1 orang istri. Frase yang berada di antara koma hanya memberikan keterangan tambahan saja. Tanpa frase tersebut pun orang lain sudah mengetahuinya kalau istrinya Alex memang bekerja di sebuah Bank karena memang istrinya cuma 1 itu.
Perhatikan contoh berikut ini untuk lebih jelasnya dalam penggunaan tanda koma dalam Adjective Clause.
o Soekarno, who is the first President of Republic of Indonesia, could deliver speech well.
Perbedaan antara Adjective Clause dan Noun Clause
Karena adanya kesamaan dalam beberapa kata pendahulunya, maka kadang-kadang antara Noun Clause dan Adjective Clause sering membingungkan.
Ada 2 macam perbedaan yang penting antara dua jenis Clause tersebut: perhatikan contoh berikut ini:
• Adjective Clause biasanya didahului oleh noun atau pronoun yang diterangkan.Adjective Clause
o I know the house where he lives.
(where he lives mempunyai antecedent the house, yang merupakan objek dari kata know)
Noun Clause
o I know where he lives.
(where he lives adalah objek dari kata know)
Preposisi yang mendahului introductory word adalah milik Adjective Clause dan bukan milik Noun Clause.
Adjective Clause
• The woman to whom he has been giving money is a poor relative of his.
(Adjective Clause dimulai dengan to yang merupakan bentuk a prepositional phrase dengan whom dalam Adjective Clause itu. Dan To dapat diletakkan di bagian belakang Adjective Clause. The woman, whom he has been giving money to, is a poor relative of his).
Noun Clause
• He gives money to whoever needs it.
(The Noun Clause dimulai dengan whoever, seluruh Noun Clause itu adalah objek dari to, yang tidak dapat dipindah letaknya. Dan juga -ever- merupakan bentuk yang hanya bergandeng (mengikuti) dengan Noun Clause.

aktive and passive

Active / Passive Verb Forms
Sentences can be active or passive. Therefore, tenses also have “active forms” and “passive forms.” You must learn to recognize the difference to successfully speak English.

Aktif / Pasif Verb Formulir
Dapat kalimat aktif atau pasif. Oleh karena itu, tenses juga memiliki “bentuk aktif” dan “bentuk pasif.” Anda harus belajar mengenali perbedaan untuk berhasil berbahasa Inggris.

Active Form
In active sentences, the thing doing the action is the subject of the sentence and the thing receiving the action is the object. Most sentences are active.

Formulir Aktif
Dalam kalimat aktif, hal melakukan tindakan adalah subjek kalimat dan hal menerima tindakan tersebut sebagai obyek. Kebanyakan kalimat aktif.

Kalimat aktif (active voice) adalah kalimat dimana subject-nya melakukan pekerjaan, sebaliknya, kalimat pasif (passive voice) adalah kalimat dimana subject-nya dikenai pekerjaan oleh object kalimat. Active voice lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan passive voice. Namun demikian, sering kita temukan passive voice di surat-surat kabar, artikel-artikel di majalah-majalah dan tulisan-tulisan ilmiah. Passive voice digunakan karena object dari active voice merupakan informasi yang lebih penting dibandingkan dengan subject-nya. Dalam kebanyakan inggris kalimat dengan kata kerja tindakan, subyek melakukan tindakan yang dinyatakan oleh verba.

[Thing doing action] + [verb] + [thing receiving action]

[Thing melakukan tindakan] + [kata kerja] + [hal menerima tindakan]

Examples:

The professor teaches the student.

Contoh:

profesor mengajarkan siswa.

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa subjek yang melakukan tindakan verba:

The man must have eaten five hambugers.

The man (subject) is doing the eating (verb).

Marilyn mailed the letter.

Marilyn (subject) is doing the mailing (verb).

Colorful parrots live in the rainforest.

Parrots (subject) are doing the living (verb).

Karena subjek dilakukan atau “bertindak berdasarkan” kata kerja dalam kalimat-kalimat tersebut, kalimat-kalimat yang dikatakan berada dalam suara aktif.

Passive Form
In passive sentences, the thing receiving the action is the subject of the sentence and the thing doing the action is optionally included near the end of the sentence. You can use the passive form if you think that the thing receiving the action is more important or should be emphasized. You can also use the passive form if you do not know who is doing the action or if you do not want to mention who is doing the action.

Pasif Formulir
Dalam kalimat pasif, hal menerima tindakan adalah subjek kalimat dan yang melakukan tindakan itu adalah opsional termasuk dekat akhir kalimat. Anda dapat menggunakan bentuk pasif jika Anda berpikir bahwa hal menerima tindakan lebih penting atau perlu ditekankan. Anda juga dapat menggunakan bentuk pasif jika Anda tidak tahu siapa yang melakukan tindakan atau jika Anda tidak ingin lagi yang melakukan tindakan.

Pasif

Satu dapat mengubah urutan kata normal dari banyak kalimat aktif (mereka yang memiliki objek langsung) sehingga subjek tidak lagi aktif, tetapi adalah, sebaliknya, yang ditindaklanjuti oleh kata kerja – atau pasif.
[Thing receiving action] + [be] + [past participle of verb] + [by] + [thing doing action]

[Thing menerima tindakan] + [akan] + [kata kerja partisip masa lalu] + [oleh] hal [+ melakukan] tindakan

Examples:

The student are taught by the professor

Contoh:

Siswa diajar oleh professor

contoh-contoh bagaimana hubungan subyek-kata kerja telah berubah :

Five hamburgers must have been eaten by the man.

Hamburgers (subject) are being eaten (verb).

The letter was mailed by Marilyn.

The letter (subject) was being mailed (verb).

Karena subjek sedang “bertindak atas” (atau pasif), kalimat-kalimat seperti dikatakan dalam bentuk pasif.

Untuk mengubah kalimat dari aktif ke pasif, lakukan hal berikut:

1. Pindahkan kalimat aktif objek langsung ke subjek kalimat slot

ACTIVE VOICE PASSIVE VOICE

Marilyn mailed the letter The letter

(letter = direct object) (letter = subject)

2. Tempatkan subjek kalimat aktif menjadi kalimat yang diawali dengan preposisi oleh

ACTIVE VOICE PASSIVE VOICE

Marilyn mailed the letter The letter…by Marilyn

(Marilyn = subject) (by Marilyn = prepositional phrase)

3. Tambahkan bentuk verba bantu adalah verba utama dan mengubah verba utama’s formulir

ACTIVE VOICE PASSIVE VOICE

Marilyn mailed the letter The letter…by Marilyn

(mailed = verb) (was mailed = verb + be auxiliary)

Karena kalimat pasif perlu tambahkan kata-kata dan mengubah pelaku normal penerima tindakan-tindakan arah, mereka mungkin membuat pembaca bekerja lebih keras untuk memahami makna yang dimaksudkan.

Dalam kalimat passive, subjeknya dikenai atau menerima pekerjaan. Sedangkan kalimat active, subjeknya yang melakukan suatu tindakan atau pekerjaan.

Kalimat passive dibentuk dari dua bagian: to be + past participle.

Contoh active verbs dalam kalimat:
- I write a letter.
- He is buying a car.
- I keep the butter in the fridge.
- They stole the painting.
- The executive committee approved the new policy.

Contoh passive verbs dalam kalimat:
- A letter is written by me.
- A car is being bought by him.
- The butter is kept in the fridge.
- The painting was stolen.
- The new policy was approved by the executive committee.

Contoh kalimat active ke passive :

- Tini bought some computers yesterday. (kalimat aktif)

Some computers were bought by Lia yesterday. (kalimat pasif)

- I am a drinking a cup of coffee. (kalimat aktif)

A cup of coffee is being drunk by me. (kalimat pasif)

- I have awritten a letter. (kalimat aktif)

A letter has been written by me. (kalimat pasif)

sumber:
1.http://www.towson.edu/ows/activepass.html
2.http://mirdaa.ngeblogs.com/2010/02/20/belajar-b-inggris-yukkk-active-and-passive-voice/
3.http://elisah.ngeblogs.com/2010/03/30/active-and-passive-sentence/
4.http://www.englishpage.com/verbpage/activepassive.html
5.http://afaa-alghifary.blogspot.com/2010/03/active-passive-sentence.html

command and request

Command and Request adalah perintah atau permintan/permohonan langsung untuk kata ganti orang kedua.
Biasanya dalam bahasa kita menyuruh atau memerintah untuk berbuat sesuatu yang biasa disebut dengan kalimat Perintah/permintaan (Command and Request).
“Kata-kata” suruhan ituh ditambah dengan “lah” dan diakhiri dengan tanda seru (!)seumpama “Duduklah!” atau “Pergilah!”.
Didalam bahasa Inggris, kata “lah” itu tidak ada. Jadi kalau kita hendak menyuruh seseorang berbuat sesuatu, hanya verb saja yang diletakkan di depan kalimat maka dengan sendirinya sudah bertambah arti “lah” dalam kalimat tersebut.
Misalnya:
Come here! Artinya marilah ke sini!
Try to speak English! Artinya cobalah berbicara bahasa Inggris!
Study diligently! Artinya belajarlah dengan rajin!

Apabila kalimatnya bukan kata kerja (verb), maka pakailah “be” di depan kalimat karena be itu adalah verb. Tapi be ini tidak ada artinya/terjemahannya.

Misalnya :

Be your self! artinya Jadilah diri sendiri
Be diligent! Artinya Rajin-rajinlah!
Be careful! Artinya hati-hatilah!

Contoh command and request :

1. have a sit/sit down please
2. please give me a reason
3. get out of my way
4. don’t be lazy

Prohibition

Do not boleh dipendekkan jadi “don’t” yang artinya “jangan” kalau dileatkkan di depan kalimat.

Misalnya:
Do not come here! Artinya jangan datang kemari!
Don’t look at it! Artinya jangan lihat itu!
Don’t forget your lesson! Artinya jangan lupakan pelajaranmu itu!
Do not go there! Artinya jangan pergi ke sana!

Jadi jangan pake “good” saja atau “good good”. Karena kalimat Command and Request ini tidak ada “verb”-nya, maka “be”-lah yang menjadi wakil “verb”.

Contoh:

Don’t be lazy! = Jangan malas!
Don’t be stupid! = Jangan bodoh!
Don’t be careless = Jangan lalai!
Don’t be ashamed = Jangan malu!

Akan tetapi kalau sesudah be itu ada kata benda atau nama orang maka arti be itu adalah jadi/menjadi, misalnya:

Be a teacher! = Jadilah guru!
Be a president! = Jadilah presiden!
Don’t be a corruptor! = Jangan jadi koruptor!
Don’t be a traitor = Jangan jadi pengkhianat!
Be an honest man = Jadi orang jujurlah!

sumber-sumber :
1.http://books.google.co.id/books?id=xsB4GNgqtGYC&pg=PA30&lpg=PA30&dq=belajar+command+and+request&source=bl&ots=stmClE2NaF&sig=GxSUTsRg_hUC05hQJrAD8ziu29Y&hl=id&ei=z4V-S_GvGIfGrAeWstCYDw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=6&ved=0CBUQ6AEwBTgK#v=onepage&q=&f=false